Mekanisme Muntah

Muntah merupakan suatu refleks kompleks yang diperantarai oleh pusat muntah di medula oblongata otak. Muntah dapat disebabkan oleh banyak faktor, antara lain karena distensi berlebihan atau iritasi, atau kadang-kadang sebagai respons terhadap rangsangan kimiawi oleh emetik ( bahan yang menyebabkan muntah), misalnya pekak, hipoksia dan nyeri, muntah juga terjadi karena melalui perangsangan langsung bagian-bagian otak yang terletak dekat dengan pusat muntah di otak. Obat-obat tertentu mencetuskan muntah dengan megaktifkan pusat ini, yang disebut chemoreceptor trigger zone, yang terletak di dasar ventrikel keempat. Ketika terjadinya kontraksi yang berlebihan di daerah intestinumdan gaster, maka getaran ini akan dihantarkan oleh saraf menuju ke pusat muntah. Peningkatan akitivitas ini terjadi pada daerah trigger zone (Sumber : Buku saku patofisiologi, penerbit EGC, 1997).

Dalan keadaan normal, absorbsi dari usus halus setiap hari terdiri atas beratus-ratus gram asam amino, 50 sampai 100 gram ion, dan 8 atau 9 liter air. Akan tetapi, kapasitas absorbsi usus halus jauh dari pada ini: sebanyak beberapa kilogram karbohidarat per hari, 500 sampai 1000 gram lemak per hari, dan 20 liter air atau lebih per hari. Selain itu, usus besar dapat mengabsorbsi lebih banyak air dan ion-ion, walaupun hampir tanpa gizi. Adanya diare akibat infeksi pada saluran pencernaan khususnya di daerah gaster dan intestinum (gastroenteritis) oleh suatu patogen tertentu, akan mempengaruhi absorbsi dan sekresinya. Pada intestinum misalnya malabsorbsi menurun akibat dari mukosa yang teriritasi sebaliknya sekreisi meningkat. Kejadian ini menyebabkan ketidakseimbangan kerja organ pencernaan sebagai akibatnya terjadinya diare (Sumber: Guyton, Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit, EGC, 1995).

Muntah adalah cara saluran pencernaan bagian atas membuang isinya sendiri bila usus teriritasi, teregang, atau terangsang berlebih. Rangsangan ini menyebabkan muntah dapat terjadi pada setiap bagian saluran pencernaan, mesikupan pada gaster dan intestinum memberikan rangsangan yang paling kuat.

Muntah adalah suatu refleks kompleks yang diperantarai oleh pusat muntah di medula oblongata otak. Implus-implus aferen berjalan ke pusat muntah sebagai aferen vagus dan simpatis. Impuls-impuls aferen berasal dari lambung atau deudonum dan muncul sebagai respon terhadap distensi berlebihan atau iritasi, atau kadang-kadang sebagai respons terhadap rangsangan kimiawi oleh emetik (bahan yang menyebabkan muntah), misalnya ipekak. Hipoksia dan nyeri juga dapat merangsang muntah melalui pengaktivan pusat muntah. Muntah juga dapat terjadi perangsangan langsung bagian-bagian otak yang terletak dekat dengan pusat muntah di otak. Obat-obat tertentu mencetuskan muntah dengan mengaktifkan pusat ini, yang disebut chemo receptor trigger zone, yang terletak di dasar ventrikel keempat. Muntah yang timbul akibat perubahan gerak yang cepat diperkirakan berlangsung melalui trigger zone ini. Pengaktivan chemoreceptor tigger zone dapat secara langsung mencetuskan muntah, atau secara tidak langsung melalui pengaktivan –pusat muntah. Input dari pusat-pusat otak yang lebih tinggi di korteks dan peningkatan tekanan interkranium (TIK) juga dapat merangsang muntah, mungkin dengan secara langsung merangsang pusat muntah. Muntah proyektil terjadi apabila pusat muntah dirangsang secara langsung, dan sering oleh peningkatan TIK.

Apabila refleks muntah telah diawali di pusat muntah, maka muntah tersebut terjadi melalui pengaktivan beberapa saraf kranialis ke wajah dan kerongkongan serta neuron-neuron motorik spinalis ke otot abdomen dan diafragma. Eksitasi jaras-jaras ini menyebabkan timbulnya respons muntah yang terkoordinasi. Gejala-gejala tertentu biasanya mendahului muntah, termasuk mual, takikardia, dan berkeringat.

Dari gejala-gejala yang ada di atas, maka dapat disimpulkan kalau pada skenario anak tersebut menderita diare akut atau diare disentri, yaitu berak-berak darah dan lendir yang disertai dengan muntah dan telah berlansung dalam jangka waktu 3 hari yang menyebabkan dehidrasi.

Dapat dirumuskan bahwa cara muntah itu, ketika pusat muntah cukup dirangsang, efek yang terjadi secara bertahap adalah:

1) inspirasi dalam,

2) mengangkat os hyodeus dan laring untuk mendorong sfingter eosofageal terbuka,

3) menutup glotis, dan

4) mengangkat palatum molle untuk menutup nares posterior

Sumber:

Corwin, E.J., 2001, Buku Saku Patofisiologi, EGC, Jakarta.

Garcia, L.S. dan Bruckner, D.A., 1996, Diagnostik Parasitologi Kedokteran, EGC, Jakarta.

Tidak ada komentar: