Interaksi Obat Insomnia

Pendahuluan

Insomnia bukan penyakit baru. Orang Mesir kuno menyebutkan bahwa salah satu hal terburuk dalam kehidupan adalah berbaring di tempat tidur dan tidak dapat tidur. Namun demikian, dengan makin banyaknya obaty bius hipnotik yang dapat diperoleh, makin banyak pula orang yang menderita insomnia. Mungkin kehidupan modern lebih kompetitif daripada kehidupan masa lampau dan insomnia menjadi gejala kehidupan kota modern yang penuh kesibukan. Mungkin juga orang lebih menyadari bahwa ada obat bius untuk mengobati insomnia terpaksa harus bertahan menanggungnya dan bukannya mengupayakan pengobatan. Maka hal ini merngakibatkan kenaikan semu dalam jumlah penderita insomnia yang minum obat tidur.

Bila seseorang pasien diberikan dua atau lebih obat, kemungkinan besar akan terjadi interaksi antar-obat tersebut didalam tubuhnya. Efek samping obat dapat saling mengganggu dan/ atau efek samping tidak diinginkan akan timbul.

Macam-macam interaksi :

  • Interaksi kimiawi. Obat bereaksidengan obat lain secara kimiawi misalnya: peningkatan penitoin oleh kalsium, tetrasiklin oleh logam bervalensi 2, dimerkaprol (BAL) oleh arsen atau air raksa dan penissilamin oleh Cu, Pb, atau Au.
  • Kompetensi untuk protein plasma: analgetik (salisilat, fenilbutason, indometasin), klofibrat dan kinidin mendesak obat lain dari ikatannya pada protein dan dengan demikian memperkuat khasiatnya misalnya antikoagulan humarin dan fenindion. Begitupula salisilat, sulfonamid dan kumarin mempotensiasi kegiatan torbutamid dan metotreksat.
  • Induksi enzim. Obat yang menstimulasi pembentuklan enzim hati, tidak hanya memepercepat perombakan obat lain. Contohnya adalah hipnotika (barbiturat, glutetimid, kecuali nitra zepam) memperlancar biotransformasi antikoagulan dan antidepresiva trisiklis (imipramin, amitriptilin) dan memperoleh khasiatnya. Contoh obat lain adalah hipnotika dan obat-obat rematik yang mengurangi kegiatan fenitoin.
  • Inhibitor enzim. Zat yang mengganggu funsi hati dan enzimnya, seperti alkohol, dapat memperkuat daya kerja obat lain. Yang efek dan lama kerjanya tergantung pada enzim tersebut. Alofurinol, memblokir kesantin-oksidase pada sintesa asam urat, potensiasi khasiat turunan purin (obat kanker,merkopto purin dan lain-lian yng justru diuraikan oleh enzim tersebut. Metabolisme alkohol diblokir oleh dizulfiran, zulfonilurea (tobutamid dan sebagainya) dan metronidasol, hingga oksidasi oleh dehidrigenase dihentikan pada tingkat asetaldehida yang kadarnya meningkat dan memberikan efek toksis yang tidak enak.

Interaksi obat

Interaksi pil tidur barbiturat

a. Barbiturat-Antikoagulan

Efek antikoagulan dapat berkurang. Antikoagulan digunakan untuk mengenceran darah dan mencegah pembekuan. Akibatnya: darah mungkin membeku pada waktu pengobatan dengan antikoagulan

Contoh obat: Athrombin-K (warfarin), Hedulin (fenindion), Miradon (anisindion).

b. Barbiturat-Antidepresan (jenis siklik)

Efek antikoagulan dapat berkurang. Antidepresan digunakan untuk mengurangi tekanan mental dan untukmemperbaiki suasana hati. Akibatnya: tekanan mental mungkin tidak terkendali dengan baik. Catatan: antidepresan trazadon (Desyrel) mungkin tidak menunjukkan interaksi kecuali dalam hal sebagai berikut: karena kedua obat merupakan depresan susunan saraf pusat, mungkin terjadi kelelahan tubuh yang berlebihan dengan disertai gejala mengantuk, pusing, hilang koordinasi otot dan kewaspadaan mental: pada kasus berat, terjadi gangguan peredarahan darah dan fungsi pernapasan yang menyebabkan koma dan kematian.

Contoh obat : Adapin (doksepin), Asendin (amoksapin), Ludiomil (maprotilin), Norpramin (desipramin).

c. Barbiturat-obat jantung pemblok beta

Efek pemblok beta dapat berkurang. Obat jantung pemblok beta digunakan untuk mencegah angina, untuk menormalkan kembali denyut jantung yang tak teratur, dan untuk menurunkan tekanan darah. Akibatnya : kondisi yang diobati mungkin tidak terkendali dengan baik.

Contoh obat : Blocadren (timolol), Corgard (nadolol), Tenormin (metoprolol), Visken (pindolol)

d. Barbiturat-Pil KB

Efek pil KB dapat berkurang. Akibatnya : risiko hamil meningkat dua puluh lima kali, kecuali jika digunakan cara kontrasepsi lain. Terjadinya perdarahan sekonyong-konyong adalah gejala kemungkinan terjadinya interaksi.

Contoh Obat : Brevicon, demulen, enovid, leostrin, lo-ovral, micronor.

e. Barbiturat-Kortikosteroida

Efek kortikosteroid dapat berkurang. Kortikosteroid diberikan untuk mengobati aritritis, alergi berat, asma, gangguan endokrin, leukemia, kolitis dan enteritis (inflamasi saluran intestinal), dan berbagai penyakit kulit, paru-paru, dan mata. Akibatnya : Kondisi yang diobati mungkin tidak terkendali dengan baik.

Contoh Obat: Aristocort (triamsinolon), celestone (betametason), cortef (hidrokortison)

f. Barbiturat-Digitoksin (Crytodigin, Purodigin)

Efek digitoksin dapat berkurang. Digitoksin digunakan untuk layu jantung dan untuk menormalkan kembali denyut jantung yang tak teratur. Akibatnya : Gangguan jantung mungkin tidak terkendali dengan baik.

g. Barbiturat-Doksisiklin (Doxychel, Vibramiycin, Vibratah)

Efek doksisiklin dapat berkurang. Doksisiklin adalah antibiotika yang digunakan untuk mengobati infeksi. Akibatnya : Infeksi mungkin tidak terkendali dengan baik.

h. Barbiturat-Estrogen (hormon wanita)

Efek estrogen dapat berkurang. Estrogen digunakan untuk mengatasi kekurangan estrogen selama mati haid dan sesudah histerektomi untuk mencegah pembengkakan yang nyeri pada payudara sesudah melahitrkan karena ibu tidak menyusui bayinya, dan untuk mengobati amenore. Akibatnya: Infeksi mungkin tidak terkendali dengan baik.

Contoh Obat : Amen, aygestin, DES, Estinyl, Estrace, Estratab, Evex.

i. Barbiturat-Asam folat (vit B9)

Efek asam folat dapat berkurang. Asam folat adalah salah satu komponen vitamin B komplex. Akibatnya : mungkin terjadi kekurangan asam folat dengan disertai gejala tak bertenaga, kehilangan daya ingat yang tak lazim, kulit muka pucat, gelisah dan mudah terangsang, dan gangguan saluran cerna. Untuk melawan efek interaksi, gunakan vitamin tambahan yang mengandung asam folat atau makan buah segar dan sayuran hijau lainnya setiap hari.

j. Barbiturat-griseofulvin

Efek griseofulvin dapat berkurang. Griseofulvin digunakan secara oral untuk melawan infeksi jamur pada rambut, kulit, kuku jari tangan, dan kuku jari kaki. Akibatnya: Infeksi mungkin tidak terkendali dengan baik.

Contoh Obat : Fulvicin P/G, Grifulvin, Grisactin.

k. Barbiturat-Metadon (Dolophine)

Efek metadon dapat berkurang. Metadon adalah narkotika penghilang rasa nyeri yang digunakan untuk membantu membebaskan pecandu obat dari ketergantungan pada heroin dan narkotika lainnya. Akibatnya : kecanduan mungkin tidak terkendali dengan baik.

l. Barbiturat-Fenitoin (Dilantin)

Efek fenitoin dapat berkurang. Fenitoin adalah antikonvulsan yang diberikan untuk mengendalikan kejang pada gangguan seperti ayam. Akibatnya : Gangguan kejang mungkin tidak terkendali dengan baik. Karena dokter sering menulis resap yang mengandung barbiturat bersama-sama dengan fenitoin untuk mengendalikan kejang, kadar darah obat harus dipantau untuk menentukan takaran obat yang tepat pada setiap pasien secara perorangan. Obat Fenitoin lain yang menunjukkan interaksi adalah Mesantoin (mefenitoin) dan peganone (etotoin)

m. Barbiturat-Kinidin

Efek kinidin dapat berkurang. Kinidin adalah antiaritmika yang digunakan untuk menormalkan kembali denyut jantung yang tidak beraturan. Akibatnya : Ketidakteraturan denyut jantung mungkin tidak terkendali dengan baik.

Contoh obat: Cardioquin, Duraquin, Quinidex, Quinora.

n. Barbiturat-Kinin (coco-quinine, quinamm, quine)

Efek kinin dapat berkurang. Kinin adalah obat malaria yang dapat diperoleh tanpa resep dokter dan dapat pila digunakan untuk menghilangkan kejang kaki pada malam hari. Akibatnya : kondisi yang diobati mungkin tidak terkendali dengan baik.

o. Barbiturat-Rifampi (Rifadin, Rimactane)

Efek barbiturat dapat berkurang. Akibatnya : insomnia mungkin tidak hilang benar. Rifampin digunakan untuk mengobati tuberkulosis dan dapat pula diberikan pada orang yang diperkirakan pengidap meningitis.

p. Barbiturat (hanya fenobarbital)-Asam valvproat (Depakene)

Efek fenobarbital dapat meningkat. Akibatnya : Karena kedua obat adalah depresan susunan saraf pusat, waspadalah terhadap gejala depresan berlebihan seperti mengantuk, pusing, hilang koordinasi otot dan kewaspadaan mental. Asam valproat adalah antikonvulsan yang digunakan untuk mencegah kejang pada gangguan seperti ayan.

Interaksi pil tidur non barbiturat

  1. Kloral hidrat (Noctec, somnos) – Alkohol (bir, minuman keras, anggur, dll).

Kombinasi ini dapat menimbulkan reaksi seperti yang disebabkan oleh disulfiram. Disulfiram (Antabuse) adalah obat yang diberikan kepada pecandu alkohol untuk menekan keinginan minum alkohol – obat bereaksi dengan alkohol sehingga menimbulakan efek sdamping yang hebat. Kloral hidrat menunjukkan interaksi dan gejala yang sama seperti pusing, muka merah, sakit kepala, napas pendek.

  1. Kloral hidrat ( Noctec, Somnos) – Antikoagulan

Efek antikoagulan dapat berkurang. Antikoagulan digunakan untuk mengncerkan darah dan untuk mencegah pembekuan. Akibatnya : risiko perdarahan meningkat. Gejala yang dilaporkan : memar atau perdarahan diseluruh tubuh dan tinja hitam pekat.

  1. Etklorvinol (Placidyl) – Antikoagulan

Efek antikoagulan dapat berkurang. Antikoagulan digunakan untuk mengencerkan darah dan untuk mencegah pembekuan. Akibatnya : darah tetap membeku meskipun dilakukan pengobatan dengan antikoagulan.

Contoh obat: Athrombin-K (warfarin), Coufarin (warfarin), coumadin (warfarin).

  1. Flurazepam (Dalmane) – Antidepresan (Jenis siklik)

Efek antidepresan dapat berkurang. Antidepresan digunakan untuk meringankan tekanan mental dan untuk memperbaiki suasana hati. Akibatnya : tekanan mental mungkin tidak terkendali dengan baik. Catatan: Antidepresan trazadon (Desyrel) mungkin tidak berinteraksi kecuali yang berikut ini: karena keduanya adalah depresan susunan saraf pusat, dapat hilang koordinasi otot dan kewaspadaan mental: dalam beberapa kasus, menyebabkan koma dan kematian.

Contoh Obat : Adapin (doksepin), Asendin (amoksapin), Elavil (amitriptilin).

  1. Flurazepam (Dalmane) – Obat asma (golongan teofilin)

Efek obat asma dapat berkurang. Obat asma digunakan untuk membuka jalan udara di paru-paru dan untuk mempermudah pernapasan penderita asma. Akibatnya : asma mungkin tidak sembuh dengan sempurna.

Contoh Obat : Accubron (teofilin), Dilor (difilin), Lufyllin (difilin).

  1. Flurazepam (Dalmane) – Pil KB

Efek pil KB dapat berkurang. Akibatnya : risiko hamil meningkat dua puluh lima kali, kecuali jika digunakan cara kontrasepsi lain. Perdarahan yang sekonyong-konyong adalah gejala kemungkinan terjadinya interaksi.

Contoh obat : Brevicon, demulen, enovid, loestrin

  1. Flurazepam (Dalmane) – Simetidin (Tagamet)

Efek flurazepam dapat meningkat. Akibatnya : sedasi berlebihan dan penekanan susunan saraf pusat disertai gejala pusing, mengantuk, nanar, dalam kasus berat, terjadi gangguan peredaran darah dan fungsi pernapasan yang menyebabkan koma dan kematian. Simetidin digunakan untuk mengobati tukak lambung dan usus.

  1. Flurazepam (Dalmane) – Estrogen (hormon wanita)

Efek estrogen dapat berkurang. Estrogen digunakan untuk mengatasi kekurangan estrogen selama mati haid dan sesudah histerektomi, untuk mencegah pembengkakan payudara yang nyeri sesudah melahirkan karena ibu tidak menyusui bayinya, dan mengobati amenore.

Contoh obat : Amen, DES, Evex, Ogen.

  1. Flurazepam (Dalmane) – Levodopa (Dopar, Laradopa, Sinemet)

Efek levodopa dapat berkurang. Levedopa digunaka untuk mengobati penyakit parkinson. Akibatnya : kondisi yang diobati mungkin tidak terobati dengan baik.

  1. Flurazepam (Dalmane) – Rifampin (Rifadin, Rimactane)

Efek flurazepam dapat berkurang .akibatnya ,insomnia mungkin tidak terobati dengan baik . Rifampin digunakan untuk mengobati penyakit tuberkulosis dan tidak boleh diberikan pada pasien yang diduga pengidap meningitis.

  1. Glutetimid (Doriden) – Antikoagulan

Efek antikoagulan dapat berkurang. Antikoagulan digunakan untuk mengncerkan darah dan mencegah pembekuan. Akibatnya : darah mungkin tetap membeku pada waktu dilakukan pengobatan dengan antikoagulan.

Contoh Obat : Coufarin (warfarin), Hedulin (fenindion), Miradon (anisindion)

  1. Triklofos (Triclos) – Alkohol (bir, minuman keras, anggur)

Kombinasi ini dapat menyebabkan reaksi yang sama dengan reaksi yang disebabkan oleh disulfiram. Disulfiram adalah obat yang diberikan kepada pecandu alkohol untuk menekan keinginan minum alkohol-obat bereaksi dengan alkohol sehingga menimbulkan efek samping yang hebat.Triklofos menunjukkan

Interaksi dan gejala yang sama seperti pusing,muka merah,sakit kepala,dan nafas pendek.

Macam-macam obat tidur

Berdasarkan struktur kimianya obat tidur dapat dibagi menjadi :

a. Turunan dari alkohol, aldehid dan keton, misalnya kloralhidrat, paraldehida, etklorvynol.

1. Kloralhidrat

Merupakan obat tidur yang tertua,diketemukan pada tahun 1869 dan sangat efektif tanpa menimbulkan perasaan pusing-pusing pada keesokan harinya. Sayangnya pada penggunaan yang berlebihan dapat menimbulkan kerusakan pada hati. Zat ini sekarang jarang digunakan lagi,karena dapat merangsang saluran lambung usus dan rasanya tidak enak.

2. Paraldehida

Merupakan polimer dari asetaldehida ,mempunyai bau dan rasa yang sangat tidak enak ,tetapi merupakan salah satu obat tidur yang sangat kuat dan cepat bekerjanya(10-15 menit) . obat ini sekarang sudah tidak lagi digunakan karena dapat menimbulkan penyakit pada saluran pernapasan dan saluran lambung usus,selain itu juga tidak disukai karena bau dan rasanya yang sangat tidak enak.

3. Etklorvynol

Obat tidur ini diketemukan pada tahun 1995 dan berbentuk cair yang bekerjanya tidak begitu keras, kerja ikutannya pun tidak seberapa.

b. Turunan dari persenyawaan belerang (sulfon),misalnya sulfonal dan trional. obat ini juga sekarang sudah tidak lagi digunakan.

c. Persenyawaan bromida anorganik, misalnya garam kalium, natrium dan ammonioum bromida.

Senyawa-senyawa ini bekerja sebagai obat tidur berdasarkan sifatnya yang menekan susunan saraf sentral. Mulai bekerjanya lambat, tetapi berlangsung sangat lama, sehingga membrikan pekerjaan yang berat terhadap ginjal. Pada pemakaianyang lama dapat menimbulkan gangghuan rohani dan radang pada kulit. Obat ini hanya berkhasiat hipnotika lemah atau baru efektif pada dosis yang tinggi yang mendekati dosis toksis. Maka terutamadigunakan sebagai obat peradang, umumnya dikombinasika dengan garam kalium, natrium dan ammonium (contoh: solutiopn charcot)

d. Persyaratan barbital

Merupakan golongan obat tidur yang banyak digunakan.

Persyaratan barbital yang banyak digunakan sebagai hipnotika adalah golongan barbital yang bekerjanya lama misalnya barbital, luminal. Efek hipnotiknya antara 7 dan 9 jam dengan efek sisa (hang-over) samapai kurang-kurangnya keesokan harinya.

e. Golongan benzodiazepin

Semua senyawa benzodiazepin mempunyai sifat sedatif-hipnotik, tetapi berhubung karena kerja ikutan, kebanyakan darinya hanya digunakan sebgai tranquililizer (menenangkan).

Golongan benzodiazepin yang sering digunakan sebagai hipnotika adalah nitrazepam, flurazepam, flunitrazepam dan triazolam.

Keuntungan obat ini dibandingkan dengan barbital dan obat tidur lainnya adalah toksisitasnya rendah sekali, hingga sukar untuk disalah gunakan meski pada penggunaan yang lama dapat menimbulkan kebiasaan ketagihan namun ringan daripada obat-obat tidur lainnya.

a. Nitrazepam

Penggunaan yang lama dapat mengakibatkan efek kumulasi dengan efek sampingan sentral seperti gangguan-gangguan koordinasi, mneluntur dan sebagainya. Yang sering terjadi pada orang-orang yang sudah lanjut (di atas 65 tahun). Contuoh obat-obat tidur yang mengandung nitrazepam: Mogadon, Sedatin.

b. Flumetrazepin

Sifat-sifatnya sama dengan nitrazepam.

Pengalaman dengan obat yang agak baru ini masih sedikit, karena adanya laporan yang dapat menyebabkan hilangnya ingatan, maka penggunaanya harus sangat hgati-hati. Contoh obatnya: Rohypnol.

c. Triazolam

Khasiat hipnotiknya beberapa kali lebih kuat daripada nitrazepam. Pengalaman dengan obat ini belum banyak, hanya dilaporkan tidak terjadi akumulasi dan adiksi. Contoh obatnya: Halcion.

d. Flurazepam

Senyawa ini sangat baik sebagai hipnotika, karena tetap efektif setelah digunakan beberapa minggu, tetapi sayangnya dapat menyebabkan hang over dan kumulasi. Jadi harus hati-hati bila digunakan pada orang tua dalam jangka waktu yang lama.

Sumber :

· Anief, Moh. 2004. Penggolongan Obat. Yogyakarta: UGM Press.

· Nicol, Rosemary. 1997. Tidur Nyenyak Tanpa Obat. Jakarta: Penerbit Arcan.

· Tjay, Tan Hoan dan Kirana Raharja. 2002. Obat-Obat Penting. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

· Widjajanti, Nur Aini. 1988. Obat-obatan. Yogyakarta: Kanisius.

· Wong, Moses. 1995. Tidur Tanpa Obat. Yogyakarta: Yayasan Essentia Medica

2 komentar:

Ahmad Nabawie mengatakan...

wah, berarti gak boleh dong pake obat tidur????
trus kasih solusi dong...
saya spertinya pengidap insomnia level berat, sebab saya gak bisa tidur terjadwal, saya cuma tidur kalau tertidur.
kalau sudah waktu tidur, biasanya saya sering berfikir dan menghayal sesuatu,
trus jadi gak bisa tidur terus...
bagaimana solusinya pak/bu?
tlg kasih tips/ nasehat ke saya

Dinda mengatakan...

Terima kasih atas kunjungan Anda...
kesulitan tidur merupakan masalah bagi sebagian orang...
Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, seperti berubahnya pola tidur (Lebih banyak waktu yang digunakan untuk tidur pada siang hari), Beban pikiran atau masalah yang kita pikirkan.Jika Anda termasuk yang pertama maka Anda harus merubah pola tidur Anda.Jika Anda termasuk golongan yang kedua sebaiknya Anda konsultasikan ke dokter Ahli psikiatri, mungkin Anda menderita gangguan Jiwa non psikotik seperti Anxietas atau kecemasan (kecemasan yang berlebihan).
Masalah tipsnya/nasehat : Anda harus belajar untuk menghadapi masalah dengan pikiran yang santai.Olah raga pada pagi hari seperti melakukan yoga atau olah raga-olah raga yang dapat membuat pikiran Anda rileks.Semoga masalah Anda cepat teratasi...