Interaksi Obat Antikonvulsan

Pendahuluan

Serangan ayan disebabkan oleh adanya hubungan singkat disebagian otak – suatu saraf yang terangsang meneruskan rangsangan itu kesaraf lain didaerah tersebut, kadang-kadang menyebabkan gerakan kejut pada tubuh dan anggota badan serta mempengaruhi kesadaran.ada beberapa jenis ayan diantaranya ayan grand mal dan petit mal. Ayan grand mal merupakan ayan yang paling umum serangan biasanya diawali dengan tanda seperti mencium bau tertentu atau rangasangan pada indera lain. Serangn ini mulai secara tiba-tiba dan menyebabakan kaki dan tangan kejang, gigi mengatup dan tengkuk mendongak serangan berlangsung beberapa saat lalu hilang. Bahaya utama yang mungkin terjadi pada yang bersangkutan adalah jatuh, menggigit lidahnya, tersedak ludah atau muntah sedangkan ayan petit mal biasanya ditandai dengan hilangnya kesadaran akan lingkungan secara tiba-tiba, penderi menatap kosong selama beberapa detik serta sering bergerak tanpa tujuan khusus. Serangan ini berasal dari lobus temporal diotak dan menimbulkan sejumlah efek pada jasmani dan mental, biasanya diikuti dengan keadaan tidak ingat lagi tentang serangan tersebut. Biasanya serangan ini terjadi mendahului episode grand mal.

INTERAKSI KELOMPOK ANTIKONVULSAN :

Antikonvulsan – Depresan lain

Antikonvulsan adalah depresan SSP. Senyawa ini menekan atau mengurangi fungsi seperti koordinasi dan kewaspadaan. depresi atau kegagalan berlebihan dapat terjadi jika anti konvulsan digunakan bersama depresan SSP lain. Akibatnya : mengantuk, pusing, kehilangan koordinasi motorik dan kewaspadaan mental. Pada keaadaan parah timbul kegagalan peredaran darah dan gangguan ungsi pernafasan, menyebabkan koma dan kematian.

Antikonvulsan – Antipsikotika

Efek antikonvulsi dapat berkurang. Akibatnya : kenyang tak tertanggulangi dengan baik karena kedua obat ini merupakan depresan SSP, dapat terjadi depresi aditif dengan gejala mengantuk, pusing, hilang koordinasi motorik dan kewaspadaan mental. Antipsikotika adalah neuroleptika yang digunakan untuk mengobati gangguan mental yang parah seperti skizofrenia.

Antikonvulsan – PIL KB

Efek pil KB dapat berkurang. akibatnya : resiko hamil meningkat 25 kali jika tidak digunakan metode kontrasepsi lain. Perdarahan merupakan gejala kemungkinan adanya interaksi.

Efek anti konvulsif dapat berkurang. akibatnya : kejang tak terkendali dengan baik.

Antikonvulsan - Estrogen

Efek estrogen dapat berkurang. jika estrogen diberikan pada kondisi kekurangan estrogen selama mati haid dan setelah histeroktomi, untuk mencegah rasa nyeri pada buah dada yang bengkak setelah melahirkan jika yang bersangkutan tidak menyusui sendiri bayinya dan untuk mengobati amenore akibatnya : kondisi yang ditangani tak terkendali dengan baik.

Efek antikonvulsi dapat berkurang. akibatnya : kejang tak terkendali dengan baik.

INTERAKSI ANTIKONVULSAN SATU PER SATU

  • Interaksi karbamazepin
Karbamazepin - Antikoagulan

efek anti koagulan dapat berkurang. Antikoagulan digunakan untuk mengencerkan darah dan mencegah pembekuan. Akibatnya : walaupun diberikan antikoagulan, darah tetap membeku.

Karbamazepin-Doksisiklin

Efek doksisiklin dapat berkurang. Doksisiklin adalah antibiotika yang digunakan untuk melawan infeksi. Akibatnya : Infeksi tidak memberikan tanggapan terhadap pengobatan dengan doksisiklin kecuali jika dosis ditingkatkan

Karbamazepin - Antibiotika Eritromisin

Efek karbamazepin dapat meningkat. Akibatnya : Efek samping merugikan mungkin terjadi akibat terlalu banyak karbamazepi. Gejala yang dilaporkan antara lain mual, pusing, nanar, nyeri perut. Eritromisin adalah antibiotika yng digunakan untuk melawan infeksi.

Karbamazepin – Metadon

Efek metadon dapat berkurang. Metadon adalah analgetika narkotika yang digunakan untuk membantu penderita yang ketagihan morfin membebaskan diri dari ketergantungannya pada heroin atau narkotika lain. Akibatnya : ketagihan tak dapat dikendalikan dengan baik

Karbamazepin – Propoksifen

Efek karbamazepin dapat meningkat. Akibatnya : Efek samping merugikan dapat tejadi akibat terlalu banyak karbamazepin. Gejala yang dilaporkan anatara lain. Pusing, Mual, nyeri perut, nanar. Propoksifen adalah analgetika.

Karbamazepin – Troleandomisin

Efek karbamazepin dapat meningkat. Akibatnya : Efek samping merugikan dapat tejadi akibat terlalu banyak karbamazepin. Gejala yang dilaporkan anatara lain. Pusing, Mual, nyeri perut, nanar. Trolendomisin adalah antibiotika yang digunakan untuk melawan infeksi.

  • Interaksi Fenitoin

Fenitoin – Alkohol

Efek Fenitoin dapat berkurang. Akibatnya : Kejang tak terkendali dengan baik. Karena kedua obat merupakan depresan sistem saraf pusat, amati terjadinya gejala depresi berlebihan: mengantuk, pusing, nanar dan hilang kewaspadaan mental.

Fenitoin – Antikoagulan

efek fenitoin dapat meningkat. Akibatnya : Efek samping merugian mungkin terjadi akibat terlalu banyak fenitoin. Gejala yang dilaporkan antara lain; gangguan penglihatan, nanar. Interaksi ini terutama terjadi dengan antikoagulan dikumarol.

Efek antikoaguan dapat berkurang. Antikoagulan digunakan untuk mengencerkan darah dan mencegah pembekuan. Akibatnya: Darah tetap membeku walaupun pasien diberi antikoagulan.

Fenitoin – Obat asma

Efek fenitoin dapat berkurang. Akibatnya: serangan kejang tak terkendali dengan baik.

Fenitoin – Barbiturat

Efek fenitoin dapat berkurang. Akibatnya : Serangan kejang tak dapat terkendali dengan baik. Barbiturat adalah sedativa atau pil tidur yang juga mempunyai efek antikonfulsif. Interaksi ini beragam pada tiap orang. Pada beberapa pasien, efek fenitoin meningkat jika dosis barbiturat yang digunakan besar; pada pasien lain efek barbiturat-lah yang meningkat. Untuk mengendalikan seragan kejang, dokter sering memberikan fenobarbital bersama fenitoin, karena itu kadar darah harus dipantau untuk menentukan dosis yang tepat untuk setiap orang.

Fenitoin – Kloramfenikol

Efek fenitoin dapat meningkat. Akibatnya : Efek samping merugikan mungkin terjadi akibat fenitoin yang terlalu banyak. Gejala yang dilaporkan antara lain; gangguan penglihatan, nanar.Kloramfenikol adalah antibiotika yang digunakan untuk melawan infeksi.

Fenitoin – Simetidin

Efek fenitoin dapat meningkat. Akibatnya : efek samping merugikan mungkin terjadi akibat terlalu banyak fenitoin. Gejala yang dilaporkan antara lain. Pusing, mengantuk, gangguan penglihatan, nanar. Simetidin digunakan untuk borok lambung dan duodenum.

Fenitoin – Kortikosteroid

Efek kortikosteroid dapat berkurang. Kortikosteroid digunakan untuk arthritis, alergi berat, asma, kelainan endokrin, leukimia, kolitis, enteritis, dan berbagai penyakit kulit, paru-paru, dan mata. Akibatnya : penyakit yang ditangani tak terobati dengan baik.

Fenitoin – Obat Diabetes

Efek obat diabetes dilawan. Obat diabetes digunakan untuk menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes. Akibatnya : kadar gula darah dapat tetap terlalu tinggi. Gejala hiperglikemia yang dilaporkan antara lain rasa haus atau lapar yang berlebihan, pengeluaran urin banyak, mengantuk, letargi, nanar.

Fenitoin – Disopiramida

Efek disopiramida dapat berkurang. Disopiramida digunakan untuk menormalkan kembali denyut jantung yang tak teratur. Akibatnya : ketidakteraturan denyut jantung tak terkendali dengan baik.

Fenitoin – Disulfiram

Efek fenitoin dapat meningkat. Akibatnya : efek samping merugikan mungkin terjadi akibat terlalu banyak fenitoin. Gejala yang dilaporkan antara lain gangguan penglihatan, nanar. Disulfiram digunakan untuk menghentikan kebiasaan minum alkohol pada peminum. Obat ini berinteraksi dengan alkohol dan meninbulkan efek samping merugikan.

Fenitoin – Doksisiklin

Efek doksisiklin dapat berkurang. Doksisisklin adalah antibiotika yang digunakan melawan infeksi. Akibatnya : Infeksi tidak dapat ditanggulngi oleh doksisiklin kecuali jika dosisnya ditinggikan.

Fenitoin – Asam folat

Efek asam folat dapat berkurang. Asam folat adalah salah satu komponen vitamin B kompleks. Akibatnya : Kemungkinan terjadi defisiensi asam folat. Waspadalah terhadap gejala seperti tak bertenaga, daya ingat berkurang yang tak seperti biasanya, muka pucat, gelisah dan mudah terangsang, gejala saluran cerna. Untuk menanggulangi efek interaksi ini, gunakan tambahan vitamin yang mengandung sekitar 1 mg asam folat. Jika asam folat digunakan terlalu banyak, kadang – kadang dapat menurunkan efek fenitoin sehingga dibutuhkan dosis fenitoin yang lebih besar untuk mengendalikan serangan.

Fenitoin – Furosemida

Efek furosemida dapat berkurang. Furosemida adalah diuretika kuat yang membuang kelebihan cairan tubuh, digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan kegagalan jantung kongestif. Akibatnya : Kondisi tak dapat dikendalikan dengan baik.

Fenitoin – Isoniazida

Efek fenitoin dapat meningkat. Akibatnya : efek samping yang merugikan dapat terjadi akibat terlalu banyak fenitoin. Gejala yang dilaporkan antara lain gangguan penglihatan, nanar. Isoniazid digunakan untuk mengobatii tuberkulosa.

Fenitoin – Levodopa

efek levodopa dapat berkurang. Levodopa diberikan untuk mengendalikan tremor dan gejala lainnya pada penyakit parkinson. Akibatnya : kondisi yang ditangani tak dapat dikendalkan dengan baik.

Fenitoin – Metadon

efek metadon dapat berkurang. Metadon adalah analgetik golonga narkotik yang digunakan untuk membantu pecandu heroin atau narkotika lainnya. Akibatnya : ketagihan tidak dapat diatasi dengan baik.

Fenitoin - Metilfenidat

efek fenitoin dapat meningkat. Akibatnya : efek samping yang merugikan mungkin terjadi akibat terlalu banyak fenitoin. Gejala yang dilaporkan antara lain gangguan penglihatan dan nanar. Metilfenidat digunakan untuk menanggulangi prilaku hiperkinetik serta gangguan belajar pada anak-anak, narkolepsi, depresi ringan, acuh tak acuh atau pikun.

Fenitoin – Oksifenbutazon

Efek fenitoin dapat meningkat. Akibatnya : Efek samping yang merugikan mungkin dapat terjadi akibat terlalu banyak fenitoin. Gejala yang dilaporkan antara lain gangguan penglihatan dan nanar. Oksifenbutazon digunakan untuk kondisi radang akut seperti artritis, bursitis, dan keseleo.

Fenitoin – Fenilbutazon

efek fenitoin dapat meningkat. Akibatnya : efek samping merugikan mungkin terjadi akibat terlalu banyak fenitoin. Gejala yang dilaporkan antara lain gangguan penglihatan dan nanar. Fenilbutazon digunakan untuk kondisii radang akut seperti artritis, bursitis, dan keseleo.

Fenitoin – Kinidin

efek kinidin dapat berkurang. Kinidin digunakan untuk menormalkan kembali deyut jantung yang tak teratur. Akibatnya : kondisi yang ditangani tak dapat dikendalikan dengan baik.

Fenitoin – Kinin

efek kinin dapat berkurang. Kinin adalah obat bebas yang digunakan untuk mengobati malaria dan kejang betis pada malam hari. Akibatnya : kondisii yang ditangani tak dapat dikendalikan dengan baik.

Fenitoin – Sulfonamida

efek fenitoin dapat meningkat. Akibatnya : Efek samping yang merugikan mungkin terjadi akibat terlalu banyak fenitoin. Gejala yang dilaporkan antara lain gangguan pengihatan dan nanar. Sulfonamida digunakan untuk melawan infeksi, terutama infesi saluran kemih.

Fenitoin – Trimetadion

efek trimetadion dapat berkurang. Trimetadion juga merupakan antikonvulsan yang digunakan untuk mengendalikkan serangan kejang. Akibatnya : kemampuan mengendalikan serangan kejang dapat hilang kecuali jika dosis disesuaikan. Karena kedua obat merupakan depresan ssp, amati terjadinya gejala akibat depresi berlebihan : mengantuk, pusing, nanar, dan hilang kewaspadaan mental.

Fenitoin – Asam Valproat

efek fenitoin dapat meningkat. Akibatnya : efek samping yang merugikan mungkin terjadi akibat terlalu banyak fenitoin. Gejala yang dilaporkan antara lain gangguan pengihatan dan nanar. Asam valproat juga merupakan antikonvulsan yang digunakan untuk mengnedalikan seranan kejang. Karena kedua obat merupakan depresan ssp, amati gejala akibat depresi berlebihan : mengantuk, pusing, hilang koordinasi dan kewaspadaan mental.

Fenitoin – Vitamin D

efek vitamin D dapat berkurang. Akibatnya : mungkin terjadi defisiensi vitamin D sehingga menimbulkan riketsia pada anak-anak (tulang bengkok) atau osteomalasia. Pada orang dewasa (pelunakan tulang yang menyebabkan tuang bengkok). Untuk mencegah interaksi ini, maka makanlah makanan yang mengandung vitamin D seperti susu yang diperkaya dengan vitamin D, ikan, telur, cukup kena sinar ultraviolet : sinar matahari, lampu matahari atau jika dokter mengijinkan, makanlah tambahan vitamin D (yang mengandung kalsium).

  • Interaksi primidon

Primidon – Alkohol

Efek primidon dapat berkurang. Akibatnya : serangan kejang tak dapat dikendalikan dengan baik. Karena kedua obat merupakan depresan sistem saraf pusat, amati timbulnya gejala akibat depresi berlebihan : mengantuk, pusing, nanar dan hilang kewaspadaan mental.

Primidon – Antikoagulan

Efek antikoagulan dapat berkurang. Antikoagulan digunakan untuk mengecerkan darah dan mencegah pembekuan. Akibatnya : walau diberii antikoagulan, darah tetap membeku.

Primidon – Obat Asma

Efek abat asam dapat berkurang. Obat asma membuka jalan udara paru-paru sehingga penderita asma dapat mudah bernafas. Akibatnya : asma tak dapat dikendalikan dengan baik.

Primidon – Obat jantung pemblok beta

Efek pemblok beta dapat berkurang. Pemblok beta digunakan untuk tekanan darah tinggi, angina, menormalkan kembali deyut jantung yang tak teratur. Akibatnya : Kondisi yang ditangani tak dapat dikendalikan dengan baik.

Primidon – Kortikosteroida

Efek kortikosteroid dapat berkurang. Kortikosteroid digunakan untuk artritis, alergi berat, asma, gangguan endokrin, leukimia, kolitis dan enteritis, serta berbagai penyakit kulit, paru0paru dan mata. Akibatnya : kondisi yang ditangani tak dapat dikendalikan dengan baik.

Primidon – Digitoksi

Efek digitoksin dapat berkurang. Digitoksin digunakan untuk mengobati layu jantung dan untuk menormalkan kembali deyut jantung yang tak teratur. Akibatnya : kondisi yang ditangani tak dapat dikendalikan dengan baik.

Primidon – Doksisiklin

Efek doksisiklin dapat berkurang. Doksisiklin adalah antibiotik yang digunakan untuk melawan infeksi. Akibatnya : pengobatan tak menyembuhkan infeksi dengan baik.

Primidon – Asam Folat

Efek asam folat dapat berkurang. Asam folat adalah salah satu unsur vitamin B kompleks. Akibatnya : mungkin terjadi kekurangan asam folat. Waspadalah terhadap gejala tak bertenaga, daya ingat berkurang, wajah pucat, gelisah, mudah teransang, gejala saluran cerna. Untuk menaggulangi akibat interaksi ini makanlah tambahan vitamin yang mengandung asam folat atau buah segar serta sayuran hijau setiap hari.

Primidon – Griseofulvin

Efek griseofulvin dapat berkurang. Griseofulvin adalah antifungi yang digunakan secara oral untuk infeksi fungi pada kulit, rambut, kuku tangan, dan kuku kaki. Akibatnya : pengobatan tak menyembuhkan infeksi dengan baik.

Primidon – Metadon

Efek metadon dapat berkurang. Metadon adalah analgetik golongan narkotik yang digunakan untuk membantu para pecandu heroin atau narkotk lainnya. Akibatnya : ketagihan tak dapat dikendalikan dengan baik.

Primidon – Fenitoin

Efek fenitoin dapat berkurang. Fenitoin juga merupakan antikonvulsan yang digunakan untuk mengedalikan kejang. Akibatnya : serangan kejang tak dapat dikendalikan sesuai dengan yang dikehendaki. Interaksi ini beragam, bergantung pada perorangan. Pada beberapa pasien efek fenitoin dapat bertambah jika dosis primidon meningkat. Pada pasien lain efek primidon yang meningkat.

Primidon – Kinidin

Efek kinidin dapat berkurang. Kinidin digunakan untuk menormalkan kembali deyut jantung yang tak teratur. Akibatnya : kondisi yang ditangani tak dapat dikendalikan dengan baik.

Primidon – Kinin

Efek kinin dapat berkurang. Kinin adalah obat bebas yang digunakan untuk mengobati malaria dan kejang betis pada malam hari. Akibatnya : kondisii yang ditangani tak dapat dikendalikan dengan baik.

Primidon – Rifampin

Efek primidon dapat berkurang. Akibatnya : serangan kejang tak dapat dikendalikan dengan baik. Rifampisin digunakan untuk mengobatii tuberkulosis dan diberikan pada orang yang diduga pengidap meningitis

Primidon – Asam Valproat

Efek primidon dapat meningkat. Asam valproat juga merupakan antikonvulsan yang digunakan untuk mengedalikan kejang. Akibatnya : efek samping yang merugikan mungkin dapat terjadi akibat terlalu banyak primidon. Gejala yang dilaporkan a.l bingung, nanar, sedasi berlebihan, mengantuk, pusing, hilang kewaspadaan mental.

  • Interaksi trimetadion

Trimetadion – Fenitoin

Efek trimetadion dapat berkurang. Fenitoin juga merupakan antikonvulsan yang digunakan untuk mengedalikan kejang. Akibatnya : serangan kejang mungkin tidak dapat dikendalikan kecuali bila dosis disesuaikan. Karena kedua obat merupakan depresan ssp, amati gejala terjadinya depresi berlebihan : mengantuk, pusing, nanar dan hilang kewaspadaan mental.

  • Interaksi asam valproat

Asam valproat – Fenobarbital

Efek fenobarbital dapat meningkat. Fenobarbital adalah sedativa atau pill tidur yang juga mempunyai efek antikonvulsan. Akibatnya ; karena kedua obat merupakan antidepresan ssp, amati terjadinya gejala akibat depresi berlebihan : sedasi berlebihan, mengantuk, pusing, nanar dan hilang kewaspadaan mental.

Asam valproat – Fenitoin

Efek fenitoin dapat meningkat. Akibatnya : mungkin terjadi efek samping merugikan akibat terlalu banyak fenitoin. Gejala yang dilaporkan a.l gangguan penglihatan, nanar. Asam valproat juga merupakan antikonvulsan yang digunakan untuk mengendalikan serangan kejang. Karena kedua obat merupakan depresan ssp, amati terjadinya gejala akibat depresi berlebihan : mengantuk, pusing, nanar dan hilang kewaspadaan mental.

Asam valproat – Primidon

Efek primidon dapat bertambah. Primidon juga merupakan antikonvulsan yang digunakan untuk mengendalikan kejang. Akibatnya : terjadi efek samping merugikan akibat terlalu banyak primidon. Gejala yang dilaporkan a.l bingung, nanar, sedasi berlebihan, mengantuk, pusing, hilang kewaspadaan mental.

Sumber :

Harkness Richard. 1989. Interaksi Obat. Penerbit ITB : Bandung.

Tidak ada komentar: