Uji Mikrobiologi Makanan, Minuman, Obat Tradisional dan Kosmetik

Mikroorganisme adalah jasad hidup kecil, biasanya mikroskopik, misalnya bakteri, virus, dan cendawan.

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk, sifat, kehidupan dan penyebaran jasad hidup yang termasuk mikroba (jasad renik, mikrobia, mikroorganisme). Mikroba berasal dari kata: micros = kecil/sangat kecil, bos = hidup/kehidupan. Bidang ilmu ini mencakup salah satu kelompok besar jasad hidup yang mempunyai bentuk dan ukuran sangat kecil, serta sifat hidup yang mempunyai bentuk dan ukuran sangat kecil, serta sifat hidup yang berbeda dengan jasad hidup lain pada umumnya.

Penyakit-penyakit yang dapat ditimbulkan karena adanya mikroba di dalam obat-obatan non steril, dapat mengakibatkan terjadinya infeksi dari bakteri pathogen atau keracunan oleh bakteri penghasil racun.

Bahan makanan terdiri dari protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Bahan makanan merupakan medium pertumbuhan yang baik bagi berbagai macam mikroorganisme. Mikroorganisme dapat membusukkan protein, memfermentasikan karbohidrat dan menjadikan lemak dan minyak berbau tengik. Meskipun banyak mikroorganisme tidak berbahaya bagi manusia, beberapa mikroorganisme pencemar dapat mengakibatkan kerusakan, dan yang lain menimbulkan penyakit atau menghasilkan racun yang menyebabkan peracunan makanan.

Oleh karena itu untuk mengetahui bahwa bahan baku dan bahan tambahan tidak mengalami perubahan sifat serta bebas dari kontaminasi mikroba, maka diperlukan uji mikrobiologis, yang meliputi pengujian Angka Lempeng Total bakteri dan uji cemaran bakteri/ kapang.

Pengukuran kuantitatif populasi mikroba sering kali amat diperlukan di dalam berbagai macam penelaahan mikrobiologis. Pada hakikatnya terdapat 2 macam pengukuran dasar, yaitu penentuan jumlah sel dan penentuan massa sel. Pengukuran jumlah sel biasanya dilakukan bagi organisme bersel tunggal (misalnya bakteri), sedangkan penentuan massa sel dapat dilakukan tidak hanya bagi mikroorganisme bersel tunggal tetapi juga bagi organisme berfilamen (misalnya kapang).

Metode yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah mikroba di dalam bahan pangan terdiri dari metode hitungan cawan, “Most Propable Number” (MPN), dan metode hitungan mikroskopik langsung. Dari metode-metode tersebut, metode hitungan cawan paling banyak digunakan. Metode lainnya yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah mikroba di dalam suatu larutan adalah metode turbidimetri (kekeruhan) menggunakan spektrofotometer. Tetapi metode ini sukar diterapkan pada bahan pangan karena medium diukur harus bening, sedangkan ekstrak bahan pangan, misalnya sari buah, biasanya mengandung komponen-komponen yang menyebabkan kekeruhan, sehingga kekeruhan larutan tidak sebanding dengan jumlah mikroba yang terdapat di dalamnya.

Perhitungan massa sel secara langsung atau tidak langsung, banyak dilakukan untuk mengukur pertumbuhan selama proses fermentasi. Dalam perhitungan massa sel secara langsung, jumlah sel mikroorganisme dapat dihitung jika medium pertumbuhannya tidak mengganggu pengukuran. Oleh karena jika substrat tempat tumbuh banyak mengandung padatan, maka sel-sel mikroorganisme tidak dapat diukur dengan metode volumetrik, gravimetrik maupun turbidimetrik. Perhitungan massa sel secara tidak langsung sering digunakan dalam mengamati pertumbuhan sel selama proses fermentasi, dimana komposisi substratnya atau bahan yang difermentasi dapat diamati dan diukur dengan teliti .

Dalam perhitungan mikroorganisme seringkali diperlukan pengenceran. Di laboratorium pengenceran dilakukan dengan botol pengencer seperti lazimnya dilakukan pada standar plate count, namun dapat pula menggunakan tabung. Pada pengenceran dengan botol, cairan dikocok dengan baik sehingga kelompok sel dapat terpisah .

Sumber :

Amiruddin, 1993, Kamus Kimia Organik. Depdikbud : Jakarta.


Dirjen POM, (1979), Farmakope Indonesia, Edisi III, Depkes RI, Jakarta.


Djide, Natsir, (2005), Mikrobiologi Farmasi Dasar, Jurusan Farmasi Universitas Hasanuddin, Makassar.


Fardiaz Srikandi, (1993), Analisis Mikrobiologi Pangan, PT Raja Grafinda Persada, Jakarta.


Lay, Bibiana W., (1994), Analisis Mikroba di Laboratorium, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.


Mycek, M.J., Harrey, R.A., Champe, P.C., 2002, “Farmakologi Ulasan Bergambar”, Widya Media, Jakarta


Pelczar, Michael J. dan E.C.S. Chan, (1986), Dasar-Dasar Mikrobiologi 1, UI Press, Jakarta.


Pusat POM Nasional, (2000), Metode Analisis Mikrobiologi, Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Badan POM, Jakarta.


Tidak ada komentar: