Stenosis Mitral

Definisi
Mitral Stenosis dapat diartikan sebagai blok aliran darah pada tingkat katup mitral, akibat adanya perubahan struktur Mitral Leafest yang menyebabkan tidak terbukanya katup Mitral secara sempurna pada saat Diastolik.

Etiologi
Mitral Stenosis merupakan kelainan katup yang paling sering diakibatkan oleh penyakit jantung reumatik. Sekitar 90% dari kasus Mitral Stenosis yang diawali dengan demam reumatik. Sisanya non-reumatik seperti Congenital Mitral Stenosis, Systemic Lupus Erythematosus (SLE), Bacterial Endocarditis, dll.

Prevelensi
Mitral Stenosis menyerang wanita lebih banyak daripada pria dengan perbandingan kira-kira 4 : 1. onsetnya kebanyakan pada umur 30 – 40 tahun.

Patofisiologi
Mitral Stenosis terjadi karena adanya Fibrosis dan Komisura katup Mitral pada waktu fase penyembuhan demam reumatik. Pada kasus demam reumatik Akut, terjadi infeksi oleh Streptokokus B Hemolitic Group A sehingga timbul Pharingitis satu minggu setelah Nasofaringitis, bakteri akan menghasilkan antigen yang memicu reaksi antigen – antibodi, dimana antigen ini mirip dengan sel yang berada pada katup jantung, sehingga antibody yang akan memakan antigen juga ikut memakan sel di katu jantung. Dan menyebabkan kematian sel di katup jantung, sehingga pada katup jantung terjadi Fibrosis dan penyempitan.
Mitral Stenosis merupakan penyempitan atau Obstruksi Parsial aliran pada katup Mitralis selama Diastole, sehingga menyebabkan aliran Turbulan darah pada atrium kiri yang akan menimbulkan bunyi Mid Diastolic Murmur. Selain itu, akibat penyempitan katup Mitral juga menyebabkan Cardiac Output ke seluruh tubuh menurun karena darah tertimbun di atrium kiri. Kompensasi dari keadaan ini adalah Dilatasi dan Hipertrofi atrium kiri, keadaan ini juga dipengaruhi oleh tekanan atrium kiri yang meningkat, menyebabkan gangguan system konduksi berupa Fibrilasi Atrium sehingga timbul Palpitasi. Selain itu, akibat tekanan atrium kiri yang meningkat akan terjadi statis darah yang akan menimbulkan Emboli sistemik yang akan menimbulkan gejala-gejala Neurologis. Akibat lain dari peningkatan tekanan atrium kiri adalah timbulnya opening snaps. Dilatasi dan Hipertrofi atrium kiri menyebabkan peningkatan tekanan Vena Pulmonalis. (Untuk menyeimbangkan tekanan atrium kiri yang meningkat); karena tekanan Vena Pulmonaris meningkat, maka tekanan Kapiler Pulmo juga meningkat. Hal ini menimbulkan 2 keadaan, yaitu : Edema Pulmo akibat Transudasi cairan ke jaringan Interstisial, hal ini menimbulkan penyempitan bronchus, yang mengakibatkan timbulnya reflex pernapasan cepat dan lemah, seperti Dyspnea, Ortopnea, dan Haemoptysis. Keadaan lain yang timbul akibat peningkatan akibat peningkatan tekanan kapiler pulma adalah peningkatan tekanan Arteri Pulmoralis yang akan menimbulkan Hipertensi Pulmoral (merupakan kompensasi agar Edema Pulmo tidak berlanjut, dimana terjadi perubahan Vaskula dengan penebalan dinding Alvealus dan Kapiler serta Vasokonstriksi) akibatnya tekanan jantung kanan meningkat; darah di ventrikel kanan mengalami resistensi yang lebih besar untuk mengalir ke A. Pulma, sehingga darah mengumpul di ventrikel kanan, maka terjadi dilatasi dan Hipertrofi Ventrikel kanan sehingga terjadi Gagal Jantung Kanan.

Gejala klinis
Gejala Klinis yang mungkin timbul pada Mitral Stenosis antara lain:
Dyspnea yang terjadi akibat kongesti paru
Taki Kardi akibat penurunan Cardiac Output dan peningkatan kongesti paru
Paroxismal Nactural Dispnea (PND)
Hymoptysis yang terjadi karena penyebaran tekanan Vena paru meningkat ke kapiler bronchus sehingga menyebabkan Ruptura Kapiler atau Vena Bronkhus sehingga timbul Hemoptisis
Palpitasi
Nyeri dada akibat kompresi pada Nervus Recurrens kiri oleh arteri Pulmonal yang membesar


Pemeriksaan
- Pada auskultasi terdengar bunyi jantung 1 keras karena katup mitral tetap terbuka (kaku) hingga tekanan dari ventrikel kiri menutupnya.
- Terdengar S2 yang tunggal karena adanya perbedaan tekanan yang cukup besar antara ventrikel kiri dan kanan sehingga mendesak katup semilunaris menutup.
- Opening snap yaitu katup mitral yang bunyi saat terbuka.
- Diastolic rumble seperti bunyi menggenderang.
- Pada EKG : terlihat kelainan atrium kiri dan atrial fibrilasi sering terjadi pada kira-kira 50 % pasien.
- Foto polos : Pembesaran atrium kiri dan hipertensi vena pulmonal. Hipertensi pulmonal menyebabkan pembesaran arteri pulmonal dan ventrikel kanan. Kalsium dapat terlihat pada daerah katup mitral.

Penatalaksanaan
Simptomatik :
1. Atrial fibrilasi : Digoxin, cordorone, dan sulfer kinidin.
2. Menurunkan preload.
3. Antikoagulan.
Asimptomatik :
Pada echokardiografi : skor > 10 perlu dilakukan bedah (Mitral Valve replacement)
skor 0-10 jika : ada trombus, bedah (MVR)
tidak ada trombus, Ballon Mitral Valve.
Sumber:
Branch, William T., R. Wayna Alexande, Robert C. Schlant, and J. Wilis Hurst. 2000. Cardiology in Primary Care. Singapore : McGraw Hill.
Price, Sylvia Anderson and Lorraine McCarty Wilson. 1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses penyakit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Tidak ada komentar: