Argentometri

Hasil kali konsentrasi ion-ion yang terkandung suatu larutan jenuh dari garam yang sukar larut pada suhu tertentu adalah konstan. Misalnya suatu garam yang sukar larut AmBn dalam larutan akan terdisosiasi menjadi m kation dan n anion.

AmBn → Ma++ Nb-

Hasil kali kelarutan = (CA+)M × (CB-)Ntitrasi argentometri adalah titrasi dengan menggunakan perak nitrat sebagai titran dimana akan terbentuk garam perak yang sukar larut. Jika larutan perak nitrat ditambahkan pada larutan kalium sianida maka mula-mula akan terbentuk endapan putih yang pada pengadukan akan larut membentuk larutan kompleks yang stabil .
AgNO3 + 2 KCN → K(Ag(CN)2) +KNO3
Ag+ + 2 nn- → Ag(CN)2
Jika reaksi telah sempurna maka reaksi akan berlangsung lebih lanjut membentuk
senyawa kompleks yang tak larut .
Ag+ (Ag(CN)2)- → Ag(Ag(CN)2)
Titik akhir ditandai dengan terbentuknya endapan putih yang permanent. salah satu kesulitan dalam menentukan titik akhir ini terletak pada fakta dimana perak sianida yang diendapkan oleh adanya kelebihan ion perak yang agak lebih awal dari titik ekuivalen, sangat lambat larut kembali dan titrasi ini makan waktu yang lama. Dalam menentukan titik akhir titrasi ada beberapa metode yang digunakan diantaranya:
Metode morh/langsung: Pada prinsipnya adalah pembentukan endapan berwarna dari kalium kromat yang ditambahkan sebagai indicator .pada titik akhir titrasi ion kromat akan terikat oleh ion perak membentuk senyawa yang sukar larut berwarna merah .Titrasi ini harus dilangsungkan dalam suasana netral atau sedikit alkali lemah ,dengan PH 6,5-9,karena pada suasana asam akan terjadi reaksi pembentukan senyawa dikromat .
Metode volhard/tidak langsung: Pada prinsipnya adalah penentuan titik akhir dengan ditandai oleh pembentukan senyawa berwarna yang larut .Metode ini dilakukan tittrasi secara tidak langsung dimana dilaakukan penambahan AgNO3 berlebih. Kelebihan AgNO3 dititrasi dengan larutan baku KCNS 0,1 N atau ammonium tiosianat 0,1 N. Indikator yang digunakan adalah besi (III) nitrat atau besi (III)ammonium sulfat .
Metode k.Fajans: Pada metode ini digunakan indikator absorbsi. senyawa yang biasa digunakan adalah fluoresein dan eosin .
Metode kekeruhan: Pada metode ini digunakan larutan baku natrium klorida dimana larutan tersebut dititrasi dengan larutan perak dengan adanya asam nitrat bebas atau sebaliknya dengan persyaratan tertentu penambahan indikator tak diperlukan karena adanya kekeruhan yang di sebabkan penimbunan beberapa tetes suatu larutan pada larutan yang lain yang menandakan titik akhir belum tercapai.Titrasi dilanjutkan hingga tidak ada kekeruhan lagi.

Uraian Bahan
1. Aquades /air suling (FI III,96)
Nama resmi : AQUA DESTILLATA Nama lain : Air suling
RM : H2O
BM : 18,02
Kelarutan : larut dalam etanol dan gliser
Kegunaan : sebagai pelarut
Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat .
Struktur : H-O-H

2. Perak nitrat (FI III,97)
Nama resmi : ARGENTI NITRAS
Nama lain : Perak nitrat
RM : AgNO3
BM : 169,87
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air ;larut dalam etanol (95%)P.
Kegunaan : Sebagai indicator
Pemerian : Hablur transparan atau serbuk hablur berwarna putih, tidak berbau,menjadi gelap jika kena cahaya.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik ,terlindung dari cahaya.

3. Efedrina hidroklorida (FI III,236)
Nama resmi : EPHEDRINI HYDROCHLORIDUM
Nama lain : Efedrina hidroklorida
RM : C10H15NO,HCL
BM : 201,70
Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 4 bagian air ,lebih dalam kurang 14 bagian etanol (95%)P.,tidak larut dalam eter P.
Kegunaan : Sebagai pereaksi
Pemerian : Hablur putih atau serbuk putih halus ,tidak berbau, rasa pahit
Penyimpanan : Dalam wadah tertutupm baik, terlindungi dari cahaya
Struktur : CH(OH)-CH(NHCH3)-CH3 ,HCL
4.K2CRO4 (FI III,690)
Nama resmi : KALII KROMAT
Nama lain : kalium kromat
RM : K2CrO4
BM : 194,2
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air,larutan jernih
Kegunaan : Sebagai pereaksi
Pemerian : Massa hablur ,berwarna kuning
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

5.NH4SCN (FI III,645)
Nama lain : Amonium tiosulfat
RM : NH4SCN
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air,mudah larut dalam etanol (95%)P.
Pemerian : Hablur ,tidak berwarna
Kegunaan : Sebagai pereaksi
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

6.NaCL (FI III,403)
Nama resmi : NATRII CHLORIDUM
Nama lain : Natrium klorida
RM : NaCL
BM : 58,44
Kelarutan : Larut dalam 2,8 bagian air,dalam 2,7 bagian air mendidih,dan dalam kurang lebih 10 bagian gliserol P.,sukar larut dalam etanol (95%) P.
Pemerian : Hablur heksahedral tidak berwarna atau serbuk hablur putih, tidak berbau, dan rasa asin .
Kegunaan : Sebagai sampel
Penyimpanan : Dalam wadah ntertutup baik .

7.KBr (FI III,328)
Nama resmi : KALII BROMIDUM
Nama lain : kalium bromide
RB : KBr
BM : 119,01
Pemerian : Hablur tidak berwarna ,transparan atau buram atau serbuk butir ,tidak berbau, rasa asin dan agak pahit.
Kelarutan : Larut dalam 1,6 bagian air,dan dalam kurang 200 bagian etanol (90%)P.
Kegunaan : Sebagai sampel.
Penyimpanan : Simpan dalam wadah tertutup baik
8.(NH4 )2(SO­4)2. 6.H2 O
Nama lain : Besi (III)ammonium sulfat
RM : (NH4)2(SO4 )2 6.H2O
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur ,biru kehijauan pucat .
Kelarutan : Larut dalam air bebas akrbondioksida P.
Kegunaan : Sebagai sampel
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

9.HNO3 (FI III,650)
Nama resmi : ACIDUM NITRAS
Nama lain : Asam nitrat
RM : HNO3
Kandungan : Tidak kurang dari 69 % dan tidak lebih dari 71% HNO3
Pemerian : cairan berasap, jernih,tidak berwarna
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pemberi suasana asam.
SUMBER :
Dirjen .Pom .1979. Farmakope Indonesia Edisi III .Jakarta : Departemen kesehatan RI.

Susanti ,S. Kimia Analisis Farmasi Kuantitatif. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Tidak ada komentar: