Maksud :
Mempelajari beberapa aspek yang terkait dengan reaksi-reaksi senyawa karbon seperti reaksi adisi, esterifikasi, redoks, polimerisasi, dan yodoform.
Teori :
Reaksi-reaksi kimia pada senyawa karbon dapat dikelompokkan dalam beberapa tipe, diantaranya reaksi adisi, esterifikasi, polimerisasi, yodoform, reaksi redoks, reaksi subtitusi dan eliminasi. Pada percobaan ini akan diamati tentang reaksi adisi, polimerisasi, esterifikasi, redoks, dan yodoform dimana masing-masing reaksi memiliki ciri khas. Reaksi adisi merupakan reaksi penggabungan suatu senyawa dengan pereaksi tertentu yang disertai perubahan ikatan pada senyawa tersebut misalnya ikatan rangkap tiga menjadi rangkap dua atau bahkan bisa menjadi ikatan rangkap tunggal. Reaksi polimerisasi adalah reaksi perpanjangan rantai dimana unit senyawa yang akan berpolimerisasi disebut monomer dan hasilnya disebut polimer yang tersusun dari monomer-monomer tersebut. Reaksi esterifikasi adalah reaksi pembentukan ikatan ester dimana pada percobaan ini ester dibuat dari alkohol dan asam karboksilat menggunakan katalis asam. Reaksi redoks merupakanreaksi antara dua dimana zat yang satu tereduksi dan zat yang mengalami oksidasi, biasanya disertai perubahan kondisi larutan seperti adanya endapan, perubahan warna, perubahan pH, perubahan viskositas dan lain-lain. Reaksi yodoform adalah reaksi haloform atau pembuatan senyawa halaform. Untuk yodoform berarti akan dihasilkan senyawa CHl3.
Jenis-jenis Reaksi
Alat-alat yang dipakai :
2. Reaksi polimerisasi
Alat-alat yang digunakan :
3. Reaksi pengesteran
Alat-alat yang digunakan :
4. Reaksi redoks
Alat-alat yang digunakan :
5. Reaksi yodoform
Alat-alat yang dipakai :
Sumber :
Mempelajari beberapa aspek yang terkait dengan reaksi-reaksi senyawa karbon seperti reaksi adisi, esterifikasi, redoks, polimerisasi, dan yodoform.
Teori :
Reaksi-reaksi kimia pada senyawa karbon dapat dikelompokkan dalam beberapa tipe, diantaranya reaksi adisi, esterifikasi, polimerisasi, yodoform, reaksi redoks, reaksi subtitusi dan eliminasi. Pada percobaan ini akan diamati tentang reaksi adisi, polimerisasi, esterifikasi, redoks, dan yodoform dimana masing-masing reaksi memiliki ciri khas. Reaksi adisi merupakan reaksi penggabungan suatu senyawa dengan pereaksi tertentu yang disertai perubahan ikatan pada senyawa tersebut misalnya ikatan rangkap tiga menjadi rangkap dua atau bahkan bisa menjadi ikatan rangkap tunggal. Reaksi polimerisasi adalah reaksi perpanjangan rantai dimana unit senyawa yang akan berpolimerisasi disebut monomer dan hasilnya disebut polimer yang tersusun dari monomer-monomer tersebut. Reaksi esterifikasi adalah reaksi pembentukan ikatan ester dimana pada percobaan ini ester dibuat dari alkohol dan asam karboksilat menggunakan katalis asam. Reaksi redoks merupakanreaksi antara dua dimana zat yang satu tereduksi dan zat yang mengalami oksidasi, biasanya disertai perubahan kondisi larutan seperti adanya endapan, perubahan warna, perubahan pH, perubahan viskositas dan lain-lain. Reaksi yodoform adalah reaksi haloform atau pembuatan senyawa halaform. Untuk yodoform berarti akan dihasilkan senyawa CHl3.
Jenis-jenis Reaksi
- Reaksi Adisi
- Reaksi Polimerisasi
- Reaksi Esterifikasi
- Reaksi Redoks
- Reaksi Yodoform
Alat-alat yang dipakai :
- Tabung reaksi
- Gelas Ukur
- Aseton
- Ester
- Larutan NaHSO3
2. Reaksi polimerisasi
Alat-alat yang digunakan :
- Tabung reaksi
- Lampu spiritus
- Penjepit tabung reaksi
- Gelas ukur
- Asetaldehida 1:1
- NaOH 2 M
3. Reaksi pengesteran
Alat-alat yang digunakan :
- Tabung reaksi
- Lampu spiritus
- Gelas ukur
- Penjepit tabung reaksi
- Alkohol 50 %
- Asam asetat (CH3COOH) 6 M
- Asam sulfat (H2SO4) pekat
4. Reaksi redoks
Alat-alat yang digunakan :
- Tabung reaksi 5. Kaki tiga
- Lampu spiritus 6. Gelas kimia
- Gelas ukur 7. Kawat kasa
- Gabus
- Alkohol 50%
- Kalium dikromat (K2Cr2O7) 0,1 M
- Asam sulfat (H2SO4) pekat
5. Reaksi yodoform
Alat-alat yang dipakai :
- Tabung reaksi 4. Kaki tiga
- Lampu spiritus 5. Gelas kimia
- Gelas ukur 6. Kawat kasa
- Alkohol 50%
- Larutan Iodium (I2) 0,2 M
- Larutan Natrium Hidroksida (NaOH)
Sumber :
- Day, RA, dan Underwood, RI, 1993, Analisis Kimia Kuantitatif, erlangga: Jakarta
- Ditjen POM, RI, 1979, Farmakope Indonesia Jilid III, Depkes RI: Jakarta.
- Susanti, wunas yenny,1992,”analisa farmasi kwantitatif”,UNHAS: Makassar
- Tim penyusun, 2006, “Penuntun praktikum kimia organik, Universitas Islam Negeri : Makasar
- Shvehla, G. 1995. Vogel Buku Teks Analisis Makro dan Semimikro I. PT. Kalman Media Pustaka: Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar